Jember - Di dalam septic tank, jasad Iin selama 2 tahun terakhir disembunyikan setelah dibunuh secara sadis oleh Soleha (22 ) , ibu kandungnya sendiri.
Kasus itu membuat geger warga Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jawa Timur, dan langsung memadati rumah Soleha. Pembunuhan itu terungkap berawal dari kecurigaan keluarga korban.
Polisi sudah menahan Soleha dan masih mendalami motif pelaku membunuh anak kandungnya sendiri. Pelaku mengaku membunuh Iin dengan memukul kepala korban yang saat itu dirinya masih berusia 20 tahun dengan menggunakan Sendal hingga tewas.
Soleha selama ini memang dikenal kejam terhadap anak-anaknya. Ia bahkan sempat berurusan dengan polisi karena menganiaya anaknya beberapa tahun yang lalu.
Dan ternyata Emosi, itulah penyebab Soleha (22 ) ,tega membunuh anak kandungnya, Iin (2), dua tahun silam, tanggal 9 januari 2015.
Peristiwa itu bermula saat Iin yang diketahui mengalami keterbelakangan mental baru saja makan dan meminta ibunya untuk mengambilkan makan lagi. Mengetahui anaknya menambah makan, Soleha kemudian memarahi Iin. "Karena makan lagi, saya marahi dia," kata Soleha sambil menangis , saat di introgasi oleh petugas kepolisian.
Kemarahan tersebut semakin menjadi ketika Iin menjatuhkan piring yang berisi nasi tersebut hingga pecah.
"Saya waktu itu sudah emosi dan memukulnya dua kali di bagian kepala dengan menggunakan sandal," kata dia dengan nada menyesal.
Saat itu, Iin langsung jatuh seperti orang pingsan sambil menggigit lidahnya. Melihat anaknya ambruk, Soleha kemudian membawa dia ke dalam kamar dan kemudian mengunci kamar itu dari luar.
"Kami tidak memercayai begitu saja pengakuan Soleha sebab berdasarkan pengakuan Solihin (26) , abang kandung korban , korban dipukul dengan sebuah benda tumpul, yakni alat untuk menumbuk padi. Untuk itu, kami masih dalami kasus dugaan pembunuhan ini," kata Kepala Polsek Sumberbaru AKP Saidi.
Setelah pemeriksaan mendalam, Soleha akhirnya mengakui jika anaknya dimasukkan ke dalam septic tank seusai dibunuh. Sebelum dikubur di dalam septic tank, korban sempat disimpan di dalam kamar selama kurang lebih 15 jam lamanya.
Peristiwa menggemparkan itu terungkap setelah, Solihin (26), menceritakan kronologi kejadian kepada ayahnya. Kini, kasus dugaan pembunuhan tersebut masih terus didalami oleh polisi, termasuk menelusuri apakah dalam aksi ini Soleha melibatkan orang lain. (tribunkota.com)