Siswa 15 tahun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri setelah dibully dan diperkosa atas ulah teman sekolahnya sendiri, ungkap ibunya pada mirror.co.uk.
Cassidy Trevan menjadi target pembullyan sekelompok siswi di sekolahnya.
Ia juga terpaksa melewatkan empat tahun masa sekolahnya karena pembullyan semakin brutal.
Ketika Cassidy kembali ke sekolah, teman-teman sekolahnya meminta maaf telah berpura-pura menjadi temannya.
Namun keesokan harinya, ia dipancing untuk datang ke sebuah rumah dimana ia akhirnya diperkosa oleh beberapa pria.
Sebelum bunuh diri, Cassidy menuliskan surat untuk teman-temannya dengan mendeskripsikan kejadian mengerikan yang menimpanya, termasuk pihak sekolah yang tidak berbuat apa-apa setelah ia diperkosa.
Cassidy merupakan siswa tingkat tujuh di sekolah umum di Melbourne, Australia, ketika pembullyan terjadi mulai dari verbal hingga fisik, ungkap Linda, sang ibu, pada 9 News.
Linda berkata bahwa teman sekolah anaknya itu juga membully Cassidy secara kejam di media sosial.
Tampak seperti pembullyan selesai ketika Cassidy diundang ke sebuah pesta di sebuah rumah.
Namun, ia malah diperkosa oleh dua pria yang tak dikenalnya.
Setelah kejadian itu, Cassidy menuliskan pesan:
"Aku khawatir jika mereka bisa melakukannya padaku, mereka juga bisa melakukannya ke anak lain.
Kau sebenarnya punya kekuatan untuk mencagah hal ini.
Aku tidak melakukan ini untuk balas dendam pada orang yang membully dan memperkosaku.
Aku juga tidak melakukan ini untuk mencari perhatian.
Aku ingin membuat semuanya jelas.
Aku melakukan ini karena ada 1500 siswa usia 7-12 tahun yang sekolah di sana, dan mereka perlu diperingati."
Cassidy juga berkata bahwa pihak sekolah tidak menghukum siswa yang membully-nya.
18 bulan setelah kejadian itu, ia menderita dan hanya ingin sendirian.
Linda berkata bahwa anaknya melaporkan kejadian itu pada polisi.
Namun ia takut membuat pernyataan umum karena ia berfikir teman-teman sekolahnya akan balas dendam.
Kasus tersebut akhirnya dilepaskan.
Linda mencoba memindahkan Cassidy ke dua sekolah berbeda.
Namun Cassidy menderita gangguan mental seperti serangan kepanikan.
Linda menuliskan kejadian itu di Facebook dan menjadi viral.
Ia juga menyalahkan pembully di skeolah Cassidy yang mengakibatkan anaknya bunuh diri pada 2015 lalu.
Linda menyebutkan, "Aku harus melihat anakku sendiri selama 22 bulan menderita, ketakutan anak-anak itu akan menemuinya lagi dan mengerjainya lagi."
Ia menambahkan, "Aku tau siapa kau, kau tahu siapa aku, polisi pun tahu,
Aku berharap hal ini tidak menghantuimu seumur hidupmu.
Dan suatu hari, jika kau cukup beruntung punya anak, ingat apa yang kau lakukan pada anakku.
Bayangkan apa yang kau rasakan jika seseorang melakukan sesuatu seperti itu pada anakmu sendiri."