Tahukah kamu betapa mengerikannya keluarga yang menganut tradisi turun menurun? Cerita ini berasal dari seorang ibu rumah tangga di China dimana tradisi keluarganya sangat kental dan dia menangis hanya oleh kata - kata mertuanya...
Begini cerita :
Aku dan suamiku menikah saat umur kita sama - sama 30 tahun. Zaman sekarang sudah berbeda, semakin banyak anak, maka untuk kondisi ekonomi tentunya kita akan semakin kesulitan. Tapi karna padangan mertua yang kelampau "kuno" ini, dia meminta aku tetap melahirkan anak, ditambah lagi dari keinginan suamiku... Sekarang, aku sudah menjadi orangtua dari 4 putri! Tekanan kehidupan keluarga kita juga gak kecil, kita hanya bisa buka bisnis kecil - kecilan untuk menghidupi keluarga kita.
Begini cerita :
Aku dan suamiku menikah saat umur kita sama - sama 30 tahun. Zaman sekarang sudah berbeda, semakin banyak anak, maka untuk kondisi ekonomi tentunya kita akan semakin kesulitan. Tapi karna padangan mertua yang kelampau "kuno" ini, dia meminta aku tetap melahirkan anak, ditambah lagi dari keinginan suamiku... Sekarang, aku sudah menjadi orangtua dari 4 putri! Tekanan kehidupan keluarga kita juga gak kecil, kita hanya bisa buka bisnis kecil - kecilan untuk menghidupi keluarga kita.
Hidup sudah cukup susah, tapi mertuaku malah berkata seperti ini ke kita,"Lahirkan dulu anak cowok baru kembali bangun rumah atau ke kota beli rumah, aku sudah siapan ratusan juta rupiah untuk kalian". Maksudnya dia adalah, meskipun aku sudah melahirkan banyak anak, yang dia mau hanyalah aku melahirkan anak cowok!
Sedari kata mertua begitu, gairah seks suamiku semakin buas. Biasanya dia hanya minta beberapa kali seminggu karena tahu aku lelah melahirkan anak dan membiarkan aku beristirahat, tetapi demi anak cowok, dia minta kita berhubungan setiap hari. Pagi jaga toko, jaga anak, malam aku harus memberi diri jadi alat pelampiasan seks dia! Dalam jangka waktu yang lama, aku mulai hancur!
Sebenarnya aku juga mau melahirkan anak cowok, tetapi setiap kali aku melahirkan, aku tegang dan takut, apakah kali ini akan cowok? Kalau tidak apakah aku harus melanjutkan perjuangan ini lagi? Kalau sampai kita sekeluarga bertujuh, bagaimana biaya - biayanya? Gitu mikir aja aku udah mau bunuh diri!
Pandangan terlalu "kuno" soal anak laki - laki ini akan benar - benar menjadi masalah dalam keluarga. Jadi teman - teman jangan sampai ingin memiliki keturunan yang mewariskan nama kita, kita jadi seperti itu ya.... Ingat anak adalah titipan dari Tuhan jadi apakah dia cowok atau cewek, tetap harus kita jaga baik - baik ya!
Sedari kata mertua begitu, gairah seks suamiku semakin buas. Biasanya dia hanya minta beberapa kali seminggu karena tahu aku lelah melahirkan anak dan membiarkan aku beristirahat, tetapi demi anak cowok, dia minta kita berhubungan setiap hari. Pagi jaga toko, jaga anak, malam aku harus memberi diri jadi alat pelampiasan seks dia! Dalam jangka waktu yang lama, aku mulai hancur!
Sebenarnya aku juga mau melahirkan anak cowok, tetapi setiap kali aku melahirkan, aku tegang dan takut, apakah kali ini akan cowok? Kalau tidak apakah aku harus melanjutkan perjuangan ini lagi? Kalau sampai kita sekeluarga bertujuh, bagaimana biaya - biayanya? Gitu mikir aja aku udah mau bunuh diri!
Pandangan terlalu "kuno" soal anak laki - laki ini akan benar - benar menjadi masalah dalam keluarga. Jadi teman - teman jangan sampai ingin memiliki keturunan yang mewariskan nama kita, kita jadi seperti itu ya.... Ingat anak adalah titipan dari Tuhan jadi apakah dia cowok atau cewek, tetap harus kita jaga baik - baik ya!