Amerika Serikat Pada umumnya orang-orang meyakini, wanita mengalami orgasme yang lebih intens. Tapi survei ilmiah yang menjelaskan itu menemukan hasil yang mengejutkan.
"Orgasme pria dianggap lebih mendadak dan eksplosif sementara orgasme wanita lebih lama dan kurang 'ganas'," menurut para ilmuwan di American Psychological Association.
Bagaimanapun penelitian terbaru memaparkan, orgasme pria dan wanita tampaknya persis sama. Pria dan wanita diminta menjelaskan orgasme mereka dalam deskripsi tertulis.
Sebanyak tujuh puluh profesional, termasuk mahasiswa kedokteran, dokter kandungan (obstetrik) dan kebidanan (ginekologi), dan psikolog klinis diminta untuk memutuskan hasil yang ditulis pria atau wanita dari 48 sampel yang ada.
"Para juri (70 profesional) tidak bisa tepat mengidentifikasi jenis kelamin orang yang menggambarkan orgasme. Hal ini menunjukkan, pengalaman orgasme untuk kedua jenis kelamin adalah subjektif sama," lapor hasil penelitian, sesuai ditulis dari Express, Senin (30/1/2017).
Orgasme dipengaruhi pasangan
Orgasme dipengaruhi pasangan
Penelitian di University of Albany menjelaskan, apakah orgasme wanita heteroseksual dipengaruhi pasangan pria. Studi ini menemukan, wanita lebih berpeluang orgasme bila pasangan mereka kaya.
Keyakinan dan tarik juga menyebabkan orgasme wanita. Penelitian medis telah mengungkapkan, rata-rata pria berpura-pura orgasme pada satu dari empat pertemuan seksual dalam hubungan.
Hal tersebut paling sering terjadi saat berhubungan seks vaginal, menurut studi baru-baru ini.
Penelitian ini dilakukan Léa J. Séguin dari Department of Sexology di University of Quebec dan Robin R. Milhausen dari Department of Family Relations di University of Guelph, yang menjelaskan alasan pria memalsukan orgasmenya.
Alasan yang paling umum adalah seks yang buruk atau "pilihan yang buruk dari pasangan."