Hanya Ilustrasi |
Sungguh malang nasib Mawar (16), nama samaran, salah satu siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep.
Keperawanannya direnggut seorang pemuda pengangguran berinisial F (18), yang masih tetangganya sendiri.
Peristiwa pilu itu berawal ketika F menelepon Mawar, mengajak bertemu di suatu tempat yang tidak jauh dari rumahnya. Gadis lugu inipun pergi menemui F yang baru dikenalnya beberapa waktu lalu. Ia sama sekali tidak menyangka, jika pertemuan itu menjadi titik balik yang merusak masa depannya.
Saat bertemu itulah, F melancarkan rayuan gombal pada Mawar. Hingga akhirnya, Mawar dipaksa melayani nafsu syetan F. Mawar yang berada dalam ancaman pun tak kuasa melawan, hingga terjadilah pemerkosaan itu.
Kemalangan Mawar tidak berhenti sampai disitu. F kemudian dengan teganya mengunggah foto-foto bugil Mawar ke Facebook (FB). Sontak postingan itu langsung ramai menjadi perbincangan.
Mawar yang sehari-harinya tinggal bersama neneknya, Hanawi (61), karena kedua orang tuanya bekerja di Malaysia, hanya bisa menangis meratapi nasibnya.
Salah satu tokoh pemuda Pasongsongan, Musleh, akhirnya bersimpati dan berusaha membantu korban dengan melaporkan kasus tersebut ke Polres Sumenep.
"Saya mendampingi korban untuk melapor ke Polres. Salah satu bukti yang saya tunjukkan yakni 'scrrenshot' foto-foto bugil korban yang disebar pelaku ke FB," ujarnya, Senin (19/12/2016).
Sampai saat ini, kasus dugaan pemerkosaan yang menimpa Mawar, belum berhasil diungkap aparat Kepolisian. Malangnya, Mawar justru dikeluarkan dari sekolah.
"Setelah kasus itu ramai, korban malah dikeluarkan dari sekolah. Sekarang kasus dugaan pemerkosaan itu masih ditangani kepolisian. Pelaku ini memang dikenal nakal. Ia menjadi pengangguran setelah dikeluarkan dari sekolahnya beberapa tahun lalu," ungkapnya.
Sementara Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Hasanuddin mengaku telah menerima laporan dugaan pemerkosaan itu. "Sekarang kasusnya masih dalam penyelidikan kami. Mohon sabar dulu. Yang jelas laporan ini kami proses, dan tengah kami dalami," ujarnya. (tem/ted)